I made this widget at MyFlashFetish.com.

Senin, 18 Juni 2012

UAS PEDAGOGI T.A. 2011-2012 GENAP

6 komentar:

  1. 1. Coba baca buku referensi halaman 103 paragraf kedua. Ada pernyataan bahwa 'kekuatan paedagogi ilmiah adalah membuat pembelajaran semakin praktis dilihat dari prima konsep teoritis'. Silahkan beri argumentasi anda tentang hal di atas berkaitan dengan fenomena micro teacning yang anda lakukan.

    BalasHapus
  2. Paedagogi memiliki dua fungsi penelitian, yaitu :
    1. Untuk menghasilkan pengetahuan baru tentang pengajaran dan pembelajaran, yang pada dasarnya temuannya bersifat nonlinear dan melahirkan yang kita disebut dengan paedagogi teoritis.
    2. Untuk memungkinkan guru atau pendidik memahami, menjelaskan, membela, membenarkan, dan bila perlu memodifikasi paedagogi dan melaahirkan yang kita sebut dengan paedagogi praktis.

    Hasil - hasil penelitian dari universitas, lembaga penelitian, peneliti perorangan, dan bahkan pengalaman praktis guru serta refleksi atas paedagogi efektif merupakan sumber kemajuan dalam paedagogi ilmiah. Pada tataran pembelajaran dikelas tidak ada perbedaan yang jelas antara paedagogi praktis dan paedagogi ilmiah. Namun praktik paedagogi yang baik harus didasari oleh teori paedagogi yang sudah teruji.
    Bagi guru - guru, kekuatan paedagogi ilmiah adalah membuat pembelajaran semakin praktis dilihat dari prisma konsep teoritis. Karena memang, teori merupakan sesuatu yang paling praktis.

    Jika dikaitan dengan proses micro teaching yang kami lakukan terlihat jelas bahwa ketika kita mampu mengaplikasikan teori yang kita dapat kedalam hal yang praktis dan dapat kita lakukan dan ajarkan secara langsung dan nyata. Tetapi tidak bisa kita pungkiri bahwa teori sangatlah berperan penting dalam proses ini. Namun dengan adanya keseimbangan diantara keduanya maka akan memberikan hasil yang maksimal dalam proses pembelajaran dan pengajaran.

    BalasHapus
  3. 2. Coba jelaskan lebih detail teori apa yang digunakan dalam kelompok micro teaching anda sehingga paedagogi ilmiah dapat dilihat dari prima konsep teoritis.

    BalasHapus
  4. Banyak orang yang mengatakan mengajar adalah ilmu, dimana kegiatan mengajar harus bebasis dan dipandu oleh ilmu. Konsep ini menekankan pada aspek ilmiah dalam kegiatan pengajaran dan berfokus pada cara-cara melakukan sistematisasi komunikasi antara guru dan siswa. Konsep ini percaya bahwa adalah mungkin untuk secara sistematis memilih bahan, mengatur interaksi guru dengan siswa, interaksi antar sesama siswa, dan menentukan bahan-bahan yang harus dipelajari oleh siswa, sehingga mengurangi kemungkinan kegiatan pembelajaran terjadi secara kebetulan.
    Banyak orang juga percaya mengajar adalah seni. Konsep ini memposisikan mengajar sebagai aktivitas “ilmiah” memang dapat diformalkan, namun jika dipaksakan, akan terjadi birokratisasi dan pemaksaan aktivitas belajar. Penganut konsep ini berpendapat bahwa mengajar sebenarnya merupakan intuisi, improvisasi, dan ekspesi.
    Guru harus mampu melakukan dan menangani proses kreatif secara tidak terduga di dalam kelas. Dalam kegiatan mengajar, tidak ada resep gagal-aman secara rutinitas. Aktivitas yang paling penting dari kegiatan mengajar adalah mengelola peristiwa-peristiwa yang terjadi selama proses pembelajaran itu.
    Intinya, setiap guru harus siap menerima semua perilaku anak-anak dalam kelas, karena anak-anak pada umumnya berperilaku secara spontan.

    BalasHapus
  5. 3. Sehubungan dengan jawaban pada soal nomor dua, coba anda jelaskan peran dari "guru memiliki tugas tambahan untuk mendorong, memfasilitasi dan merangsang munculnya proses, membantu meyakinkan bahwa hal itu berkembang dalam arah yang menarik dan produktif bagi siswa (halaman 121). Apakah hal tersebut terjadi pada anda saat menjalankan micro teaching? coba jelaskan.

    BalasHapus
  6. perspektif munculnya potensi yang menawarkan kerangka kerja dan dukungan teoritis untuk memikirkan kembali paedagogi yang tida dimulai dengan konsep struktur dan hierarki yang telah direncanakan sebelumnya. hal - hal yang dulunya dianggap sulit, kini sudah bisa dihadapi secara "santai", otonom, lebih produktif, dan terorganisasi. hal ini memunculkan pemikiran baru bahwa kehadiran guru - guru dikelas tidak relevan lagi dengan aplikasi paedagogi membuat guru tidak bisa dibedakan dengan siswa. juga tidak akan membuat makin tingginya guru yang izin mengajar, karena menganggap kehadirannya sudah bisa digantikan dengan TIK. akan tetapi sebenarnya, daya dukung pembelajaran tidak mungkin menggantikan kehadiran guru, apalagi mengambil alih tanggung jawab mereka.
    dalam sistem pembelajaran yang makin interaktif, tugas utama guru tidak untuk memahami dan melaksanakan organisasi de novo, atau diisolasi dari peserta didik didalam kelas. sebaliknya, guru tampil dengan peran khusus untuk menciptakan jenis lingkungan yang kaya dalam organisasi yang produktif, serta dapat memunculkan interaksi dari semua peserta didik. guru memiliki tugas tambahan untuk mendorong, memfasilitasi dan merangsang munculnya proses, membantu meyakinkan bahwa hal itu berkembang dalam arah yang menarik dan produktif bagi semua siswa. akhirnya, guru menjadi pesintesis utama dan reflektor, orang yang memiliki tanggung jawab untuk membuat aktivitas kelas terlihat dan bermakna bagi semua peserta didik.
    pada saat pelaksanaan micro teaching hal ini sangat terlihat terjadi, karena pada saat kami memberikan petunjuk kepada para siswa tentang tata cara pelaksanaan pembuatan celengan dari barang bekas tersebut, guru disekolah tersebut juga membantu memberikan pengertian kepada seluruh siswa bahwa apa yang akan kami lakukan bersama dengan mereka adalah hal yang sangat menarik dan sangat berguna bagi mereka. dengan demikian seluruh siswa memiliki rasa ketertarikan yang sangat tinggi terhadap kegiatan yang kami berikan tersebut. sehingga kami juga menjadi bersemangat dalam melakukan proses micro teaching tersebut.

    BalasHapus