Pengalaman
saya adalah ketika saya belajar untuk memasak. Saya dan mama saya mempersiapkan
bahan masakan yang akan dimasak rencananya saya dan mama saya akan memasak
pecal. Kemudian mama saya menyuruh saya untuk menggoreng kacang yang merupakan
salah satu bahan dasar untuk membuat pecal. Kemudian mama saya pergi untuk
membeli bahan tambahan lainnya kewarung dan saya diberikan tanggung jawab untuk
menggoreng kacang tersebut. Karena saya tidak tahu memasak dan tidak tahu
bagaimana bentuk dan warna kacang yang sudah matang. Karena saya teringat
dengan langganan tukang rujak giling sewaktu SMA yang mengatakn bahwa kalo
kacang yang sudah matng itu adalah kacang yang sudah mengambang diatas minyak
goreng. Karena mama saya tak kunjung datang maka saya menunggu kacang tersebut
sampai mengambang diatas minyak seperti apa yang dibilang oleh tukang rujak
tersebut. Akan tetapi kacang tersebut tidak juga mengambang diatas minyak
goreng sampai mama saya datang. Setelah mama saya datang, beliau heran kenapa
kacangnya tak juga diangkat. Dan pada saat saya angkat kacang tersebut telah
berubah warna dan kacang tersebut gosong. Kemudian mama saya pun menasehati
saya agar tidak mengulangi hal tersebut dan memerikan contoh bagaimana cara
menggoreng kacang dan masakan lain yang
baik dan benar. dan akhirnya saya bisa memasak, khususnya untuk menggoreng.
Pembahasan
:
Berdasarkan
teori Gagné, proses belajar saya pada pengalaman saya tersebut melalui beberapa
tahapan. Tahapan pertama adalah tahap persiapan belajar, dimana pada [engalaman
saya ini saya mengarahkan perhatian saya terhadap arahan – arahan mama saya
untuk memasak. Kemudian tahap akuisisi dan kinerja, ditahapan ini saya mulai
melakukan percobaan melakukan secara langsung memasak. Selanjutnya saya
mencapai tahap terakhir, yaitu tahap transfer belajar, dimana pada pengalaman
ini saya sudah bisa memasak dengan baik dan benar setelah saya belajar dari
mama saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar