Tugas I
·
Sebagai
kerangka riset
Saya
pernah mengalami pengalaman disaat saya masih duduk dibangku SMP. Saat itu ada
teman saya yang bercerita dan mengatakan bahwa apabila kita membohogi ibu kita
maka kita akan mengalami kesulitan ataupun mendapatkan ganjaran dari kebohongan
tersebut. Akan tetapi saya dan beberapa teman yang lain tidak begitu percaya
kepada cerita teman saya tersebut. Kamipun berniat untuk membuktikan apa yang
diceritakan oleh teman kami tersebut. Akhirnya kami sepakat untuk melakukan
kebohongan pada saat pulang sekolah. Saya dan teman-teman saya meminta izin
kepada ibu kami masing-masing untuk pergi kesekolah karena ada les tambahan
dari guru kami, akan tetapi ternyata kami bukannya pergi les malah jadi pergi
bermain menggunakan sepeda motor. Sepanjang kami perjalanan kami, kami tidak
mendapatkan kesulitanapapun sehingga kami hampir saja berpikir kalau apa yang
diceritakan teman kami tersebut tidak selalu benar. Ternyata tanpa kami sadari
salah satu ban sepeda motor kami mengalami kemps ban. Sehingga kami harus
mendorong sepeda motor tersebut ke sekolah dengan jarak yang cukup jauh. Akhirnya
kami sadar dan menyesali perbuatan kami dan kami segera mengakui dan meminta
maaf kepada ibu kami. Ibu kamipun memberikan nasehat dan memaafkan perbuatan
kami dan kamipun di beri hukuman agar tidak boleh lagi bermain sepulang sekolah
selama 3 hari.
·
Memberikan
kerangka organisasi untuk item-item informasi
Pada
suatu hari disekolah, setelah bel istirahat berbunyi. Guru matematika disekolah
saya datang dengan membawa beberapa lembar kertas ujian. Awalnya saya sempat
merasa terkejut dan heran mengapa beliau membawa kertas ujian tanpa pemberitahuan
sebelumnya kepada para siswanya. Saya menjadi sedikit gelisah karena sebelumnya
saya belum belajar, akan tetapi berbeda dengan teman sebangku saya. Dia kelihatan
begitu tenang dan santai. Ternyata saya yang lupa akan pemberitahuan yang
diumumkan beberapa hari yang lalu. Akhirnbya pada saat ujian berlangsung saya
pun melakukan kecurangan dengan cara menyontek dengan teman sebangku saya. Akhirnya
saya dapat menyelesaikan soal ujian tersebut dengan tepat waktu. Akan tetapi,
pada saat pengumuman hasil ujian ternyata nilai hasil ujian saya lebih tinggi
dibandingkan dengan nilai ujian teman sebangku saya. Bukannya merasa senang,
saya merasa sangat bersalah dan kecewa dengan diri saya sendiri karena
mendapatkan nilai yang bagus tetapi bukan hasil dari usaha dan kerja keras saya
sendiri. Sementara teman saya merasa sangat senang dan puas dengan nilai dengan
hasil kerja keras dan usahanya sendiri. Selain itu saya juga merasa malu dan
berjanji pada dirisaya untuk tidak mengulangi hal seperti itu lagi.
·
Mengidentifikasi
sifat dari peristiwa yang kompleks
Saya
sangat suka melihatindahnya langit disiang hari. Selain karena birunya langit,
tetapi Karena adanya awan yang bias menjadi sarana saya mengembangkan imajinasi
saya. Awan yang selalu bergerak dan berubah bentuk selalu membuat saya tertarik
untuk menentukan pola ataupun wujud dari awan tersebut. Kadang membentuk
kelinci, ikan, beruang, payung, senyuman, dll. Sehingga saya berpikir bahwa
awan tersebut hidup dan bias berubah menjadi bentuk yang lucu dan menarik. Awalnya
saya tidak sengaja memandangi langit siang hari pada suatu hari. Kebetulan pula
pada saat itu saya melihat beberapa gumpalan awan yang bergerak dan akhirnya
membentuk sebuah kelinci. Saya sedikit terkejut dan saya terus mengalami awan
yang bergerak tersebut. Hingga akhirnya saya menyadari bahwa awan itu bukan lah
makhluk hidup. Dan pergerakan awan itu bukanlah terjadi semata karena awan
tersebut hidup melainkan karena bumi yang berotasi lah yang menyebabkan awan
tersebut kelihatan bergerak.
·
Mengorganisasi
pengalaman sebelumnya
Pada
saat saya masih SMP, saya melihat seorang teman saya yang sangat rajin belajar
dan membaca buku. Selain itu, dia juga rajin bertanya disaat guru menjelaskan
dan dia tidak mengerti, menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Saya begitu
kagum dengannya karena dia merupakan salah satu murid yang dikenal karena
kepintarannya dan kebaikannya. Banyak guru-guru dn teman-teman yang sayang kepadanya. Saya pun akhirnya mulai
mendekati dan berteman dekat dengannya. Akhirnya sayapun mulai meniru
perilakunya agar saya dapat diterima seperti dia. Ternyata apa yang saya lakukan
tidak sia-sia. Saya dan dia menjadi sangatlah kompak dan banyak teman serta
guru yang sayang kepada kami.
·
Bertindak
sebagai penjelasan kerja dari peristiwa
Pada
saat saya dan beberapa teman saya belajar kelompok, kami sering sekali beradu
pendapat karena perbedaan pemahaman. Akan tetapi kami selalu mendapatkan
jawaban yang terbaik dari diskusi kami. Karena kami memiliki kemampuan yang
berbeda dan wawasan yang berbeda. Jika kami sedang berdiskusi tentang
matematika, maka teman yang memiliki kemampuan matematika yang baik memiliki
peran yang sangat penting dalam hal tersebut. Dia merupakan sumber yang sangat
diakui jika sedang berdiskusi metemtika, begitu juga dengan yang lainnya.
Tugas II
Penjelasan Perspektif Psikologi berdasarkan
gambar 1.1
v Perspektif Behavioris
Menjelaskan
bahwa proses belajar berasal dari stimulus-stimulus yang muncul atau yang timbul.
v Perspektif Kognitif
Menjelaskan
tentang metakognisi, yaitu proses kognitif yang kompleks. Dan menjelaskan tentang bagaimana cara individu mengambil
informasi dari lingkungan, dan kemudian memproses, menyimpan, dan mengambil
kembali informasi tersebut.
v
Perspektif Interaksionis
menjelaskan
perkembangan penalaran logis dari masa kanak-kanak sampai dewasa. Juga menjelaskan
fungsi tanda dan simbol kultural dalam mengembangkan proses kognitif yang lebih
tinggi.
Tugas I
dikaitkan dengan tugas II
ü Pengalaman
pertama dapat dikaitkan dengan perspektif behavioris. Dimana disaat kami mengalami
peristiwa kempes ban, kami menyadari bahwa hal tersebut akibat dari perbuatan
kami.
ü Pengalaman
kedua dapat dikaitkan dengan perspektif kognitif. Dimana saya berusaha untuk
mencari aman disaat ujian dan akhirnya saya berpiir bahwa tindakan saya
tersebut adalah salah dan berusaha untuk tidak mengulanginya lagi.
ü Pengalaman
pada peristiwa ketiga dapat dikaitkan dengan ketiga perspektif. Karena saat itu
saya berpendapat seperti itu karena danya stimulus yang muncul yang berupa kepuasaan
dan ketertarikan dalam berimajinasi, mencoba mengaitkan bentuk dengan pola yang
menyerupai benda tersebut, dan mencoba menjelaskan penalaran dari imajinasi
yang terbentuk.
ü Pengalaman
yang keempat dapat dikaitkan dengan perspektif kognitif dan behavioris. Karena saya
berusaha untuk meniru perilaku agar bisa mendapatkan pujian dan juga kasih saying
dari teman-teman dan guru. Selain itu saya berusaha melakukan hal tersebut
sebaik mungkin setelah saya memperhatikan teman saya tersebut.
ü Pengalaman
kelima dapat dikaitkan dengan perspektif kognitif. Karena pada saat diskusi
kami menggunakan pengetahuan yang sudah kami dapatkan yang tersimpan didalam
memori an memunculkannya lagi saat dibutuhkan dalam berdiskusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar